GAMBAR TEKNIK
Download File Ms Word :
GAMBAR TEKNIK
1. Proyeksi orthogonal
Untuk dapat memproyeksikan benda secara orthogonal ( tegak lurus) perlu kita pahami dasar-dasar proyeksi orthogonal. Benda tidaj lain dibatasi oleh bidang dan garis potong dari bidang bidang tersebut. Untuk dapat memproyeksikan benda tersebut, kita harus dapat memproyeksikan bidang dan garis. Untuk memproyeksikan bidang sama dengan memproyeksikan 2 garis yang berpotongan pada bidang tersebut. Sedang untuk memproyeksikan garis adalah sama dengan memproyeksikan dua titik yang tidak berimpit pada garis tersebut. Berikut contoh proyeksi titik pada bidang proyeksi gambar 5.1a proyeksi garis PG pada bidang proyeksi, masing-masing untuk PQ // bidang proyeksi. Gambar 5.1b, PQ terletak sebarang terhadap bidang proyeksi, gambar 5.1.c dan PQ tegak lurus bidang proyeksi gambar 5.1d sedang pada gambar 5.2 menunjukkan urut-urutan proyeksi orthogonal dari suatu benda pada satu bidang proyeksi.
2. Proyeksi Isometri
Proyeksi Isometri adalah suatu proyeksi yang mempunyai perbandingan panjang ketiga sumbunya X : Y : Z adalah 1 : 1 : 1. Jarak antar sumbu membentuk sudut 120 derajat dan besar sudut yang dibentuk antara sumbu x dan sumbu y terhadap garis mendatar adalah 30 derajat.
3. Proyeksi Eropa
Ketentuan dari proyeksi eropa, benda terletak antara pengamat dan bidang proyeksi. Cara memproyeksikan :
Benda yang akan kita proyeksikan harus kita rencanakan mana yang kita anggap sebagai pandangan depan, misalnya A adalah pandangan depan, B adalah pandangan atas, C adalah pandangan kiri, D Pandangan Kanan, E pandangan bawah, dan F pandangan Belakang ditunjukkan oleh anak panah pada gambar 5.3a. Ini menunjukkan dari arah mana pengamat/ orang akan memproyeksikan.
Kemudian benda kita masukkan kedalam kubus yang transparan ( tembus pandang) gambar 5.3b. Dengan kekentuan dari proyeksi eropa di atas, maka gambar proyeksi pandangan depan ( A) ada dibidang sisi belakang dari kubus, gambar proyeksi pandangan atas (B) ada di sisi bawah, gambar proyeksi pandangan kiri ( C) ada di sisi kanan, Gambar proyeksi pandangan kanan ( D) ada di sisi kiri, GAmbar proyeksi pandangan bawah (E) ada dibidang sisi atas dan gambar proyeksi belakang ada dibidang sisi depan Gambar 5.3b
Kemudian sebagian dari rusuk-rusuk dari kubus tersebut kita potong dan bidang sisinya kita rebahkan kebidang belakang dari kubus, sehingga menjadi satubidang dengan gambar proyeksi pandangan depan.
Bila garis-garis rusuk kubus tersebut kita hilangkan, maka terlihat hasil proyeksi eropa seperti pada gambar 5.3d
Ciri-ciri dari hasil proyeksi eropa :
Pandangan atas terletak dibawah pandangan depan
• Pandangan kiri terletak dikanan pandangan depan
• Pandangan kiri terletak di kiri pandangan depan
• Panfangan bawah terletak di atas pandangan depan
4. Proyeksi Amerika
Ketentuan dari proyeksi amerika , bidang proyeksi terletak antara pengamat dan benda. Cara memproyeksikannya : Benda yang akan kita proyeksikan kita ambil sama dengan benda yang diproyeksikan dengan cara eropa, gambar 5.3.a, termasuk arah memandangnya.
Kemudian benda kita masukkan dalam kubus yang transparan ( tembus pandang) gambar 5.4a. Dengan ketentuan dari proyeksi amerika di atas, maka gambar proyeksi pandangan Depan (A) ada dibidang sisi depan kubus, gambar proyeksi pandangan atas (B) ada di bidang atas, Pandangan sisi kiri (C) ada di sisi kiri, pandangan sisi kanan (D) ada di sisi kanan , pandangan bawah (E) ada di sisi bawah, pandangan sisi belakang (F) ada di belakang lihat gambar 5.4a
Kemudian sebagian dari rusuk-rusuk dari kubus tersebut kita potong dan bidang sisinya kita rebahkan kebidang belakang dari kubus, sehingga menjadi satubidang dengan gambar proyeksi pandangan depan.
Bila garis-garis rusuk kubus tersebut kita hilangkan, maka terlihat hasil proyeksi Amerika seperti pada gambar 5.4c
Ciri-ciri dari hasil proyeksi Amerika :
Pandangan atas terletak di atas pandangan depan
• Pandangan kiri terletak dikiri pandangan depan
• Pandangan kiri terletak di kanan pandangan depan
• Panfangan bawah terletak di bawah pandangan depan
5. benda yang tidak boleh dipotong
Benda – benda yang tidak boleh dipotong yaitu benda – bendapejal, misal : poros pejal, jari – jari pejal dan semacamnya (lihat gambar 1.7a!). Benda – benda tipis, misalnya : pelat – pelat penguat pada dudukan poros dan pelat penguat pada flens (lihat gambar 1.7b!) juga tidak boleh dipotong. Bagian – bagian yang tidak boleh dipotong tersebut yaitu bagian – bagian yang tidak diarsir.
6. Petunjuk ukuran gambar
Ukuran dalam gambar teknik diperlukan guna menyampaikan informasi dimensi aktual dari objek yang digambar. Tanpa ukuran, gambar teknik bisa dikatakan tidak lengkap. Tanpa informasi lengkap, maka objek dalam gambar tidak mungkin bisa diproses manufakturing, yaitu dibuat menjadi objek nyata berupa benda. Dengan demikian tata cara pemberian ukuran (yang benar) menjadi sangat penting. turan-aturan pemberian ukuran baku sendiri sudah diatur dalam standar ISO, komplet. Berhubung sangat banyak, maka membahas materi yang berhubungan dengan standardisasi ukuran di gambar teknik bisa sangat panjang & lama. Tulisan di artikel ini hanya akan menyinggung sebagian kecil tentang cara pemberian ukuran, khususnya untuk benda silindris. Contoh benda semacam ini adalah silinder dan lubang lingkaran. Dalam praktik di lapangan, ternyata masih banyak ditemukan cara yang berbeda-beda dalam pemberian ukuran objek ini. Salah satunya tentang penggunaan simbol diameter (Ø) seperti yang diilustrasikan di gambar atas. Harapan kami, artikel singkat ini bisa menjernihkan permasalahan, bagaimana cara pemberian ukuran yang tepat sesuai standar ISO yang berlaku saat ini (November 2015).
7. Dimensi Gambar
Pendimensian bertujuan untuk mengetahui ukuran dan bentuk sebenarnya dari sebuah benda atau bangunan dalam sebuah proyek Memberi ukuran-ukuran besaran geometrik dari bagian benda harus menentukan secara jelas tujuannya, dan tidak boleh menimbulkan salah tafsir Oleh karena itu perlu aturan-aturan dasar untuk memberikan ukuran, dan menentukan cara-cara pengukuran tersebut.
Untuk lebih jelasnya tentang gambar teknik, maka secara umum gambar teknik dapat diklasifikasikan menjadi dua jenis, yaitu gambar dua dimensi dan gambar tiga dimensi.
Gambar dua dimensi adalah suatu gambar yang menampilkan salah satu bagian permukaan dari suatu benda, sehingga permukaan yang lain tidak ditampilkan pada gambar tesebut, tetapi dapat ditampilkan disampingnya, baik atas, bawah, samping kanan maupun kirinya.
Sedangkan gambar tiga dimensi merupakan bentuk asli dari suatu benda, sehingga tampilannya juga sama dengan benda aslinya.
8. Aturan peletakan ukuran
Untuk menentuka ukuran dari seubuah gambar kita mempergunakan garis ukur dan garis bantu. Selain garis bantu kita juga menambahkan angka pada garis ukur tersebut untuk lebih memudahkan daam pembacaan gambar, dalam peletakan angka kita tidak boleh sembarangan, hal ini dilakukan untuk memudahkan pembaca gambar dan menghindari kesalahan dalam penempatan ukuran. Dalam pemberian satuan semua harus ditulis dalam satuan yang sama. Untuk satuan SI, satuan panjang ditulis dalam milimeter (mm). Dalam pemberian ukuran kita tidak perlu mencantumkan satuan mm tersebut.
9. Macam-macam arsiran
Garis gambar
• Menyatakan garis yang terlihat/tampak pada suatu benda.
• Garis putus-putus (kira-kira ½ tebal garis gambar). Menyatakan garis yang terlihat di belakang potongan ataupun tidak terlihat karena terhalang
• Garis putus-titik (kira-kira 1/3 tebal garis gambar)
– Sebagai garis sumbu
– Menyatakan tempat potongan (ditambah dengan huruf pada ujung dan pangkal garis ini)
– Batas lukisan, apabila sebagian benda yang dilukis dibuang
• Garis tipis (kira-kira ¼ tebal garis gambar)
– Garis ukuran dan garis bantu
– Melukiskan ukuran bagian yang ukurannya diberikan pada gambar lain
• Garis titik-titik (kira-kira ¼ tebal garis gambar)
Menyatakan bangunan yang akan dibongkar, atau perluasan di kemudian hari
Perbandingan tebal garis
10. Macam macam symbol
Untuk memudahkan pemahaman gambar teknik, agar gambar lebih mudah dipahami biasanya digunakan simbol, unit pengukuran, perspektif atau proyeksi, skala, serta layout halaman yang standard. Membaca gambar teknik memang butuh keahlian khusus tidak semua orang dapat membaca dan membayangkan wujud benda aslinya. Tapi membaca gambar teknik tidaklah sulit asalkan terus berlatih dan mengasah pengetahuan teknik kita. Berikut adalah tips untuk mengasah kemampuan membaca gambar teknik.
Post a Comment for "GAMBAR TEKNIK"