MAKALAH : Sistem Hidrolik dan Kompresor
Pada kesempatan kali ini saya ingin memberikan contoh kepada kalian semua para pelajar mengnai Makalah Sistem Hidrolik dan Kompresor. Berikut saya biatkan Makalah buatan saya sendiri. bisa di jadikan referensi untuk pembuatan makalah kalian semua para pelajar. Kami juga menyertakan Makalah ini dapam bentuk File (SoftCopy) sebagai berikut : Makalah Sistem Hidrolik dan Kompresor
BAB I
PENDAHULUAN
A.
LATAR
BELAKANG
Sistem hidrolik adalah teknologi yang memenfaatkan zat
cair, biasanya oli, untuk melakukan suatu gerakan segaris atau putaran. Sistem
ini bekerja berdasarkan prinsip jika suatu zat cair dikenakan tekanan, maka
tekanan itu akan merambat kesegala arah dengan tidak bertambah atau berkurang
kekuatannya. Prinsip dalam rangkaian hidrolik adalah menggunakan fluida kerja
berupa zat cair yang dipindahkan dengan pompa hidrolik untuk menjalankan suatu
sistem tertentu.
Maka dari itu kami selaku penulis merasa sangat termotivasi
untuk membahas materi mengenai Sistem Hidrolik ini, selain itu juga sebagai
upaya memenuhi salah satu tugas kelompok kami.
Kompresor secara sederhana bisa diartikan sebagai alat
untuk memasukkan udara dan atau mengirim udara dengan tekanan tinggi. Kompresor
bisa kita temukan pada alat pengungkit, kendaraan roda empat, pendingin
ruangan, lemari es serta alat-alat mengengkat beban yang menggunakan tekanan
untuk mengangkatnya.
Sekalipun sama-sama sebagai alat untuk memasukkan dan
mengiri udara dengan tekanan tinggi, pada masing-masing peralatan yang berbeda,
cara kerja kompresor pun bisa berbeda pula.
Secara umum kompresor digunakan atau berfungsi
menyediakan udara dengan tekanan tinggi.
Prinsip kerja kompresor seperti ini biasa kita temukan pada mesin otomotif.
Fungsi kedua dari kompresor adalah untuk membantu reaksi kimia dengan cara
meningkatkan sistem tekanan.
BAB II
PEMBAHASAN
SISTEM HIDROLIK
A.
PENGERTIAN
HIDROLIK
Kata hidrolik berasal dari bahasa Inggris hydraulic yang
berarti cairan atau minyak. Prinsip dari peralatan hidrolik memanfaatkan konsep
tekanan, yaitu tekanan yang diberikan pada salah satu silinder akan diteruskan
ke silinder yang lain., sesuai dengan hukum Pascal.
Peralatan hidrolik untuk memperbaiki bodi kendaraan
memiliki ukuran yang sangat bervariasi, dari peralatan yang hanya memiliki
kekuatan sekitar 1 ton, sampai dengan 50 ton. Jenis yang digunakan disesuaikan
dengan kerusakan yang terjadi. Jenisnya juga beragam dan beberapa alat dapat
saling dikombinasikan.
Untuk mendapatkan hasil yang maksimal, maka perlu
diperhaikan prosedur perbaikan dengan alat hidrolik. Dalam penggunaan berbagai peralatan hidrolik,
biasanya kita sering menggunakan oli
sebagai perantara untuk menyalurkan tekanan. Jadi, perbaikan bodi kendaraan
memanfaatkan oli untuk membantu pekerjaan kita. Konsep dari hidrolik banyak
digunakan pada pemakaian sistem rem kendaraan, dongkrak kendaraan, alat
pengangkat mobil ketika dicuci, juga pada berbagai alat berat seperti back hoe,
excavator dan lain sebagainya.
Dalam perbaikan bodi kendaraan, baik kerusakan ringan
maupun kerusakan berat, sering diperlukan peralatan hidrolik untuk memperbaiki
kerusakan tersebut. Peralatan hidrolik yang sering digunakan adalah alat
pengangkat mobil (car lift), dongkrak lantai, ram atau dongkrak tenaga serta
alat-alat penarik dan penekan.
a.
Prinsip
Kerja
Prinsip kerja
yang digunakan adalah Hukum Pascal, yaitu : benda cair yang ada di ruang
tertutup apabila diberi tekanan, maka tekanan tersebut akan dilanjutnya ke
segala arah dengan sama besar.
Sistem
hidrolik adalah teknologi yang memenfaatkan zat cair, biasanya oli, untuk
melakukan suatu gerakan segaris atau putaran. Sistem ini bekerja berdasarkan
prinsip jika suatu zat cair dikenakan tekanan, maka tekanan itu akan merambat
kesegala arah dengan tidak bertambah atau berkurang kekuatannya. Prinsip dalam
rangkaian hidrolik adalah menggunakan fluida kerja berupa zat cair yang
dipindahkan dengan pompa hidrolik untuk menjalankan suatu sistem tertentu.
Dalam sistem
hidrolik fluida cair berfungsi sebagai penerus gaya. Minyak mineral adalah
jenis fluida cair yang umum dipakai. Pada prinsipnya mekanika fluida dibagi
menjadi 2 bagian yaitu.
1.
Hidrostatik
Yaitu mekanika
fluida dalam keadaan diam disebut juga teori persamaan kondisi dalam fluida
diam. Energi yang dipindahkan dari satu bagian ke bagian lain dalam bentuk
energi tekanan. Contohnya adalah pesawat tenaga hidrolik.
2.
Hidrodinamik
Yaitu mekanika
fluida yang bergerak, disebut juga teori aliran fluida yang mengalir. Dalam hal
ini kecepatan aliran fluida cair yang berperan memindahkan energi. Contohnya
Energi pembangkit listrik tenaga turbin air pada jaringan tenaga hidro
elektrik. Jadi perbedaan yang menonjol dari kedua sistem diatas adalah keadaan
fluida itu sendiri.
Prinsip dasar
dari hidrolik adalah sifat fluida cair yang sangat sederhana dan sifat zat cair
tidak mempunyai bentuk tetap, tetapi selalu menyesuaikan bentuk yang
ditempatinya. Karena sifat cairan yang selalu menyesuaikan bentuk yang
ditempatinya, sehingga akan mengalir ke berbagai arah dan dapat melewati dalam berbagai
ukuran dan bentuk, sehingga fluida cair tersebut dapat mentranferkan tenaga dan
gaya. Dengan kata lain sistem hidrolik adalah sistem pemindahan dan
pengontrolan gaya dan gerakan dengan fluida cair dalam hal ini oli. Fluida yang
digunakan dalam sistem hidrolik adalah oli.
Syarat-syarat
cairan hidrolik yang digunakan harus memiliki kekentalan (viskositas) yang
cukup, memiliki indek viskositas yang baik, tahan api, tidak berbusa, tahan
dingin, tahan korosi dan tahan aus, minimla konpressibility.
B.
MANFAAT
/KELEBIHAN SISTEM HIDROLIK
Bertahun-tahun lalu manusia telah menemukan kekuatan dari
perpindahan air, meskipun mereka tidak mengetahui hal tersebut merupakan
prinsip hidrolik. Sejak pertama digunakan prinsip ini, mereka terus menerus
mengaplikasikan prinsip ini untuk banyak hal untuk kemajuan dan kemudahan umat
manusia.
Hidrolik adalah ilmu pergerakan fluida, tidak terbatas
hanya pada fluida air. Jarang dalam keseharian kita tidak menggunakan prinsip
hidrolik, tiap kali kita minum air, tiap kali kita menginjak rem kita
mengaplikasikan prinsip hidrolik.
Keuntungan Sistem Hidrolik
Sistem hidrolik banyak memiliki keuntungan. Sebagai
sumber kekuatan untuk banyak variasi pengoperasian. Keuntungan sistem hidrolik
antara lain:
a.
Ringan
b.
Mudah
dalam pemasangan
c.
Sedikit
perawatan
d.
Sistem
hidrolik hampir 100 % efisien, bukan berarti mengabaikan terjadinya gesekan
fluida.
e.
Tenaga
yang dihasilkan sistem hidrolik besar sehingga banyak diaplikasikan pada alat
berat seperti crane, kerek hidrolik dll.
f.
Oli
juga bersifat sebagai pelumas sehingga tingkat kebocoran lebih jarang
dibandingkan dengan sistem pneumatik.
g.
Tidak
berisik.
Keuntungan Mekanik
Dapat kita lihat ilustrasi dari keuntungan mekanik,
ketika gaya 50 lbs dihasilkan oleh piston dengan luas permukaan 2 in2, tekanan
fluida dapat menjadi 25 psi . dengan tekanan 25 psi pada luas permukaan 10 in2
dapat dihasilkan gaya sebesar 250 lbs.
C.
MACAM-MACAM
SISTEM HIDROLIK
Pompa hidrolik berfungsi mengisap fluida oli hydrolik
yang akan disirkulasikan dalam sistim hydrolik. Macam-macam pompa hidrolik
diantaranya sebagai berikut :
1.
Pompa
Sirip Burung
Pompa ini
bergerak terdiri dari dari banyak sirip yang dapat flexible bergerak di dalam
rumah pompanya. Bila volume pada ruang pompa membesar, maka akan mengalami
penurunan tekanan, oli hydrolik akan terhisap masuk, kemudian diteruskan ke
ruang kompressi. Oli yang bertekanan akan dialirkan ke sistim hydrolik.
2.
Pompa
Torak Aksial
Pompa hydrolik
ini akan mengisap oli melalui pengisapan yang dilakukan oleh piston yang
digerakkan oleh poros rotasi. Gerak putar dari poros pompa diubah menjadi
gerakan torak translasi, kemudian terjadi langkah hisap dan kompressi secara bergantian.
Sehingga aliran oli hydrolik menjadi kontinyu.
3.
Pompa
Torak Radial
Pompa ini
berupa piston-piston yang dipasang secara radial, bila rotor berputar secara
eksentrik, maka piston2 pada stator akan mengisap dan mengkompressi secara
bergantian. Gerakan torak ini akan berlangsung terus menerus, sehingga
menghasilkan alira oli / fluida yang kontinyu.
4.
Pompa
Sekrup
Pompa ini memiliki
dua rotor yang saling berpasangan atau bertautan (engage), yang satu mempunyai
bentuk cekung, sedangkan lainnya berbentuk cembung, sehingga dapat memindahkan
fluida oli secara aksial ke sisi lainnya. Kedua rotor itu identik dengan
sepasang roda gigi helix yang saling bertautan.
Ditinjau dari segi
konstruksinya, alat pengangkat kendaraan cukup banyak jenisnya, termasuk yang
digunakan untuk alat berat. Tetapi yang akan dijelaskan disini adalah alat-alat
angkat kendaraan penumpang atau kendaraan ringan.
Macam-macam alat angkat yang
banyak digunakan adalah:
1.
Dongkrak
Dongkrak
adalah alat untuk menaikkan kendaraan guna mempermudah pekerjaan reparasi
dibagian bawah kendaraan. Jenis – jenis dongkrak :
a.
Crocodile
jack / dongkrak buaya paling banyak digunakan dibengkel-bengkel maupun digarasi
kendaraan, sekarang ada yang ukuran kecil sehingga dapat dibawa di mobil.
Keuntungan pemakaian crocodile jack dibandingkan yang lainnya adalah lebih
mudah digunakan karena gampang menggesernya kearah posisi yang diinginkan,
disamping itu waktu yang dibutuhkan untuk mengangkat kendaraan lebih cepat dan
aman Didalam rumah yang dibuat dari baja tuang dapat berjalan dan berputar
diatas empat roda, terdapat sebuah pompa minyak yang toraknya digerakkan oleh
tuas panjang. Tuas tersebut dapat juga dipakai untuk mendorong atau menarik
dongkrak.Perbandingan lengan-lengan batang pengangkat kira-kira 20 : 1
b.
Bottle
jack / dongkrak botol, dongkrak ini disebut bottle jack karena bentuknya
seperti botol. Fungsi bottle jack sama seperti crocodile jack, yaitu untuk
mengangkat kendaraan pada ketinggian tertentu untuk dapat melakukan perbaikan
pada bagian bawah kendaraan. Perbedaannya adalah penggunaan bottle jack dapat dimasukkan
kedalam kendaraan sebagai perlengkapan utama kendaraan yang mutlak dibutuhkan
untuk mengganti roda (ban) sewaktu ban kempes/ bocor.Untuk mendongkrak sebuah
kendaraan, dongkrak harus diletakkan tegak lurus pada torak pengangkatnya
supaya jangan sampai bengkok.
c.
Car
Lift merupakan alat pengangkat kendaraan yang memberikan keleluasan yang lebih
besar kepada mekanik bengkel untuk bergerak secara leluasa dibawah kendaraan
dalam memperbaiki hampir seluruh komponen yang ada di bawah kendaraan, karena
mekanik dapat berdiri dan berjalan di bawah kendaraan sehingga perbaikan lebih
mudah dilakukan.
SISTEM KOMPRESOR
A.
PENGERTIAN KOMPRESOR
Secara garis besar kompresor dapat diklasifikasikan
menjadi dua bagian, yaitu Positive Displacement compressor, dan Dynamic
compressor, (Turbo), Positive Displacement compressor, terdiri dari
Reciprocating dan Rotary, sedangkan Dynamic compressor, (turbo) terdiri dari
Centrifugal, axial dan ejector.
Secara lengkap dapat dilihat dari klasifikasi
di bawah ini:
1.
Kompresor
Torak Resiprokal (reciprocating compressor)
Kompresor ini
dikenal juga dengan kompresor torak, karena dilengkapi dengan torak yang
bekerja bolak-balik atau gerak resiprokal. Pemasukan udara diatur oleh katup
masuk dan dihisap oleh torak yang gerakannya menjauhi katup. Pada saat terjadi
pengisapan, tekanan udara di dalam silinder mengecil, sehingga udara luar akan
masuk ke dalam silinder secara alami. Pada saat gerak kompresi torak bergerak
ke titik mati bawah ke titik mati atas, sehingga udara di atas torak bertekanan
tinggi, selanjutnya di masukkan ke dalam tabung penyimpan udara. Tabung
penyimpanan dilengkapi dengan katup satu arah, sehingga udara yang ada dalam
tangki tidak akan kembali ke silinder. Proses tersebut berlangsung
terus-menerus hingga diperoleh tekanan udara yang diperlukan. Gerakan mengisap
dan mengkompresi ke tabung penampung ini berlangsung secara terus menerus, pada
umumnya bila tekanan dalam tabung telah melebihi kapasitas, maka katup pengaman
akan terbuka, atau mesin penggerak akan mati secara otomatis.
2.
Kompresor
Torak Dua Tingkat Sistem Pendingin Udara
Kompresor udara
bertingkat digunakan untuk menghasilkan tekanan udara yang lebih tinggi. Udara
masuk akan dikompresi oleh torak pertama, kemudian didinginkan, selanjutnya
dimasukkan dalam silinder kedua untuk dikompresi oleh torak kedua sampai pada
tekanan yang diinginkan. Pemampatan (pengompresian) udara tahap kedua lebih
besar, temperature udara akan naik selama terjadi kompresi, sehingga perlu
mengalami proses pendinginan dengan memasang sistem pendingin. Metode
pendinginan yang sering digunakan misalnya dengan sistem udara atau dengan
system air bersirkulasi. Batas tekanan maksimum untuk jenis kompresor torak
resiprokal antara lain, untuk kompresor satu tingkat tekanan hingga 4 bar,
sedangkan dua tingkat atau lebih tekanannya hingga 15 bar.
3.
Kompresor
Diafragma (diaphragma compressor)
Jenis Kompresor ini
termasuk dalam kelompok kompresor torak. Namun letak torak dipisahkan melalui
sebuah membran diafragma. Udara yang masuk dan keluar tidak langsung
berhubungan dengan bagian-bagian yang bergerak secara resiprokal. Adanya
pemisahan ruangan ini udara akan lebih terjaga dan bebas dari uap air dan
pelumas/oli. Oleh karena itu kompresor diafragma banyak digunakan pada industri
bahan makanan, farmasi, obatobatan dan kimia.
Prinsip kerjanya
hampir sama dengan kompresor torak. Perbedaannya terdapat pada sistem kompresi
udara yang akan masuk ke dalam tangki penyimpanan udara bertekanan. Torak pada
kompresor diafragma tidak secara langsung menghisap dan menekan udara, tetapi
menggerakkan sebuah membran (diafragma) dulu. Dari gerakan diafragma yang
kembang kempis itulah yang akan menghisap dan menekan udara ke tabung
penyimpan.
4.
Kompresor
Putar (Rotary Compressor)
Kompresor Rotari
Baling-baling Luncur Secara eksentrik rotor dipasang berputar dalam rumah yang
berbentuk silindris, mempunyai lubang-lubang masuk dan keluar. Keuntungan dari
kompresor jenis ini adalah mempunyai bentuk yang pendek dan kecil, sehingga
menghemat ruangan. Bahkan suaranya tidak berisik dan halus dalam, dapat menghantarkan
dan menghasilkan udara secara terus menerus dengan mantap. Baling-baling luncur
dimasukkan ke dalam lubang yang tergabung dalam rotor dan ruangan dengan bentuk
dinding silindris. Ketika rotor mulai berputar, energi gaya sentrifugal
baling-balingnya akan melawan dinding. Karena bentuk dari rumah baling-baling
itu sendiri yang tidak sepusat dengan rotornya maka ukuran ruangan dapat
diperbesar atau diperkecil menurut arah masuknya (mengalirnya) udara.
5.
Kompresor
Sekrup (Screw)
Kompresor Sekrup
memiliki dua rotor yang saling berpasangan atau bertautan (engage), yang satu
mempunyai bentuk cekung, sedangkan lainnya berbentuk cembung, sehingga dapat
memindahkan udara secara aksial ke sisi lainnya. Kedua rotor itu identik dengan
sepasang roda gigi helix yang saling bertautan. Jika roda-roda gigi tersebut
berbentuk lurus, maka kompresor ini dapat digunakan sebagai pompa hidrolik pada
pesawat-pesawat hidrolik. Roda-roda gigi kompresor sekrup harus diletakkan pada
rumah-rumah roda gigi dengan benar sehingga betul-betul dapat menghisap dan
menekan fluida.
6.
Kompresor
Root Blower (Sayap Kupu-kupu)
Kompresor jenis ini
akan mengisap udara luar dari satu sisi ke sisi yang lain tanpa ada perubahan
volume. Torak membuat penguncian pada bagian sisi yang bertekanan. Prinsip
kompresor ini ternyata dapat disamakan dengan pompa pelumas model kupu-kupu
pada sebuah motor bakar. Beberapa kelemahannya adalah: tingkat kebocoran yang
tinggi. Kebocoran terjadi karena antara baling-baling dan rumahnya tidak dapat
saling rapat betul. Berbeda jika dibandingkan dengan pompa pelumas pada motor
bakar, karena fluidanya adalah minyak pelumas maka film-film minyak sendiri
sudah menjadi bahan perapat antara dinding rumah dan sayap-sayap kupu itu.
Dilihat dari konstruksinya, Sayap kupu-kupu di dalam rumah pompa digerakan oleh
sepasang roda gigi yang saling bertautan juga, sehingga dapat berputar tepat
pada dinding.
7.
Kompresor
Aliran (turbo compressor)
Jenis kompresor ini
cocok untuk menghasilkan volume udara yang besar. Kompresor aliran udara ada
yang dibuat dengan arah masuknya udara secara aksial dan ada yang secara
radial. Arah aliran udara dapat dirubah dalam satu roda turbin atau lebih untuk
menghasilkan kecepatan aliran udara yang diperlukan. Energi kinetik yang
ditimbulkan menjadi energy bentuk tekanan.
8.
Kompresor
Aliran Radial
Percepatan yang
ditimbulkan oleh kompresor aliran radial berasal dari ruangan ke ruangan
berikutnya secara radial. Pada lubang masuk pertama udara dilemparkan keluar
menjauhi sumbu. Bila kompresornya bertingkat, maka dari tingkat pertama udara
akan dipantulkan kembali mendekati sumbu. Dari tingkat pertama masuk lagi ke
tingkat berikutnya, sampai beberapa tingkat sesuai yang dibutuhkan. Semakin
banyak tingkat dari susunan sudusudu tersebut maka akan semakin tinggi tekanan
udara yang dihasilkan. Prinsip kerja kompresor radial akan mengisap udara luar
melalui sudu-sudu rotor, udara akan terisap masuk ke dalam ruangan isap lalu
dikompresi dan akan ditampung pada tangki penyimpanan udara bertekanan hingga
tekanannya sesuai dengan kebutuhan.
9.
Kompresor
Aliran Aksial
Pada kompresor
aliran aksial, udara akan mendapatkan percepatan oleh sudu yang terdapat pada
rotor dan arah alirannya ke arah aksial yaitu searah (sejajar) dengan sumbu
rotor. Jadi pengisapan dan penekanan udara terjadi saat rangkaian sudu-sudu
pada rotor itu berputar secara cepat. Putaran cepat ini mutlak diperlukan untuk
mendapatkan aliran udara yang mempunyai tekanan yang diinginkan. Teringat pula
alat semacam ini adalah seperti kompresor pada sistem turbin gas atau
mesin-mesin pesawat terbang turbo propeller. Bedanya, jika pada turbin gas
adalah menghasilkan mekanik putar pada porosnya. Tetapi, pada kompresor ini
tenaga mekanik dari mesin akan memutar rotor sehingga akan menghasilkan udara
bertekanan.
B.
PENGGERAK
KOMPRESOR
Penggerak kompresor berfungsi untuk memutar kompresor,
sehingga kompresor dapat bekerja secara optiomal. Penggerak kompresor yang
sering digunakan biasanya berupa motor listrik dan motor bakar seperti gambar
12. Kompresor berdaya rendah menggunakan motor listrik dua phase atau motor
bensin. sedangkan kompresor berdaya besar memerlukan motor listrik 3 phase atau
mesin diesel. Penggunaan mesin bensin atau diesel biasanya digunakan bilamana
lokasi disekitarnya tidak terdapat aliran listrik atau cenderung non stasioner.
Kompresor yang digunakan di pabrik-pabrik kebanyakan digerakkan oleh motor
listrik karena biasanya terdapat instalasi listrik dan cenderung stasionar
(tidak berpindah-pindah)
C. KOMPONEN KOMPRESOR
1.
Kerangka
(frame)
Fungsi utama
adalah untuk mendukung seluruh beban dan berfungsi juga sebagai tempat
kedudukan bantalan, poros engkol, silinder dan tempat penampungan minyak
pelumas.
2.
Poros
engkol (crank shaft)
Berfungsi
mengubah gerak berputar (rotasi) menjadi gerak lurus bolak balik (translasi).
3.
Batang
penghubung (connecting rod)
Berfungsi
meneruskan gaya dari poros engkol ke batang torak melalui kepala silang, batang
penghubung harus kuat dan tahan bengkok sehingga mampu menahan beban pada saat
kompresi.
4.
Kepala
silang (cross head)
Berfungsi
meneruskan gaya dari batang penghubung ke batang torak. Kepala silang dapat
meluncur pada bantalan luncurnya.
5.
Silinder
(cylinder)
Berfungsi
sebagai tempat kedudukan liner silinder dan water jacket
6.
Liner
silinder (cylinder liner)
Berfungsi
sebagai lintasan gerakan piston torak saat melakukan proses ekspansi,
pemasukan, kompresi, dan pengeluaran.
7.
Front
and rear cylinder cover.
Adalah tutup
silinder bagian head end/front cover dan bagian crank end/rear cover yang
berfungsi untuk menahan gas/udara supaya tidak keluar silinder.
8.
Water
Jacket
Adalah ruangan
dalam silinder untuk bersirkulasi air sebagai pendingin
9.
Torak
(piston)
Sebagai elemen
yang menghandel gas/udara pada proses pemasukan (suction), kompresi
(compression) dan pengeluaran (discharge).
10. Cincin torak ( piston rings)
Berfungsi
mengurangi kebocoran gas/udara antara permukaan torak dengan dinding liner
silinder.
11. Batang Torak (piston rod)
Berfungsi
meneruskan gaya dari kepala silang ke torak.
12. Cincin Penahan Gas (packing rod)
Berfungsi
menahan kebocoran gas akibat adanya celah (clearance) antara bagian yang
bergerak (batang torak) dengan bagian yang diam (silinder). Cincin penahan gas
ini terdiri dari beberapa ring segment.
13. Ring Oil Scraper
Berfungsi
untuk mencegah kebocoran minyak pelumas pada frame
14. Katup kompresor (compressor valve)
15. Berfungsi untuk mengatur pemasukan dan pengeluaran
gas/udara, kedalam atau keluar silinder. Katup ini dapat bekerja membuka dan
menutup sendiri akibat adanya perbedaan tekanan yang terjadi antara bagian
dalam dengan bagian luar silinder.
D.
CARA
MERAWAT KOMPRESOR
Menggunakan peralatan sesuai dengan peruntukkan dan
merawatnya dengan benar, akan memperpanjang usia peralatan tersebut. Begitu
juga dengan kompresor. Tanpa dirawat dengan baik dan atau dipergunakan tidak
sebagai mestinya sesuai dengan peruntukannya, akan menyebabkan kompresor cepat
rusak.
Kejadian seperti ini kerap kali terjadi karena keceroboan
mekanik dalam menggunakan kompresor. Tentu saja untuk menjaga dan memelihara
kompresor, harus merujuk kepada petunjuk manual yang telah disediakan produsen
dan telah disesuaikan dengan kapasitas, fungsi dan cara kerja kompresor tersebut.
Agar kompresor awet, selain dipergunakan sesuai dengan
fungsinya, juga perlu perawatan yang baik. Selain itu prosedur penggunaannya
pun harus sesuai dengan langkah-langkah yang dianjurkan dalam buku manual.
Misalnya, ketika akan menggunakan kompresor, pastikan
dulu bahwa oli berada pada level aman. Kemudian semua kran harus dipastikan
dalam keadaan tertutup, belt tidak terlalu kendur dan tidak juga terlalu
kencang. Sebelum kompresor dinyalakan, atur trlebih dahulu pengaturan gas agar
tidak terlalu rendah dan juga tidak terlalu tinggi.
BAB III
PENUTUP
A.
KESIMPULAN
Kata hidrolik berasal dari bahasa Inggris hydraulic yang
berarti cairan atau minyak. Prinsip dari peralatan hidrolik memanfaatkan konsep
tekanan, yaitu tekanan yang diberikan pada salah satu silinder akan diteruskan
ke silinder yang lain., sesuai dengan hukum Pascal.
Sistem hidrolik banyak memiliki keuntungan. Sebagai
sumber kekuatan untuk banyak variasi pengoperasian. Keuntungan sistem hidrolik
antara lain:
a.
Ringan
b.
Mudah
dalam pemasangan
c.
Sedikit
perawatan
d.
Sistem
hidrolik hampir 100 % efisien, bukan berarti mengabaikan terjadinya gesekan
fluida.
e.
Tenaga
yang dihasilkan sistem hidrolik besar sehingga banyak diaplikasikan pada alat
berat seperti crane, kerek hidrolik dll.
f.
Oli
juga bersifat sebagai pelumas sehingga tingkat kebocoran lebih jarang
dibandingkan dengan sistem pneumatik.
g.
Tidak
berisik.
Kompresor secara garis besar
kompresor dapat diklasifikasikan menjadi dua bagian, yaitu Positive
Displacement compressor, dan Dynamic compressor, (Turbo), Positive Displacement
compressor, terdiri dari Reciprocating dan Rotary, sedangkan Dynamic compressor,
(turbo) terdiri dari Centrifugal, axial dan ejector.
Dan kompresor mempunyai
beberapa komponen yan terdiri dari ; Kerangka (frame), Poros engkol (crank
shaft), Batang penghubung (connecting rod), Kepala silang (cross head),
Silinder (cylinder), Liner silinder (cylinder liner), Front and rear cylinder
cover, Water Jacket, Torak (piston), Cincin torak ( piston rings), Batang Torak
(piston rod), Cincin Penahan Gas (packing rod), Ring Oil Scraper, dan Katup kompresor (compressor valve).
Sedangkan untuk kompresor torak
merupakan salah satu positive displacement compressor dengan prinsip kerja
memampatkan dan mengeluarkan udara / gas secara intermitten (berselang) dari
dalam silinder. Pemampatan udara / gas dilakukan didalam silinder. Elemen
mekanik yang digunakan untuk memampatkan udara / gas dinamakan piston / torak.
Proses kompresi gas pada
kompresor torak dapat dilakukan menurut tiga cara yaitu dengan proses
isotermal, adiabatik reversible, dan politropik.
Perawatan kompresor sangatlah
penting dikarenakan akan memperpanjang usia dari kompresor tersebut. Dan tanpa
dirawat dengan baik dan atau dipergunakan tidak sebagai mestinya sesuai dengan
peruntukannya, akan menyebabkan kompresor cepat rusak.
Maka, ketika akan menggunakan
kompresor, pastikan dulu bahwa oli berada pada level aman. Kemudian semua kran
harus dipastikan dalam keadaan tertutup, belt tidak terlalu kendur dan tidak
juga terlalu kencang. Sebelum kompresor dinyalakan, atur terlebih dahulu
pengaturan gas agar tidak terlalu rendah dan juga tidak terlalu tinggi.
Kami juga menyertakan Makalah ini dapam bentuk File (SoftCopy) sebagai berikut : Makalah Sistem Hidrolik dan Kompresor
Post a Comment for "MAKALAH : Sistem Hidrolik dan Kompresor"