Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

10 Konsep Geografi dan Penjelasannya

Geografi adalah ilmu yang mempelajari tentang lokasi serta persamaan, dan perbedaan keruangan atas fenomena fisik, dan manusia di atas permukaan bumi. Kata geografi berasal dari Bahasa Yunani yaitu gêo, dan graphein. Para sarjana, praktisi, atau penulis di bidang geografi disebut geograf atau geografer.

Untuk pembahasan saya kali ini saya akan membahas mengenai Konsep Geografi. Konsep dasar geografi adalah gabungan 10 konsep yang bertujuan untuk menjelaskan hal-hal yang terjadi di bumi dari sudut pandang geografis. Konsep ini menjadi landasan bagi pembelajaran dan sarana analisis bagi para praktisi geografi, baik di laboratorium maupun di lapangan.


Berikut ini adalah 10 Konsep Geografi beserta pencelasannya :

1. Konsep Lokasi

Konsep Lokasi yaitu Suatu tempat atau letak daerah dimana adanya keterkaitan suatu objek di muka bumi. Konsep ini terbagi dua yaitu: Absolut dan relatif. Kedua jenis lokasi ini memiliki obyek referensi yang berbeda dan memiliki kegunaan analisa yang berbeda pula.

Lokasi Absolut
Lokasi absolut adalah letak suatu daerah dilihat dari lintang dan bujur lokasi tersebut. Lokasi absolut bersifat statis dan tidak dapat diubah, karena obyek referensinya, yaitu lintang dan bujur, juga tidak berubah. Perbedaan lokasi berdasargan lintang dan bujur menciptakan perbedaan iklim (garis lintang) dan perbedaan waktu (garis bujur).
Contoh lokasi absolut adalah letak astronomis Indonesia yang terletak antara 6 derajat lintang utara sampai 11 derajat lintang selatan serta 95 derajat bujur timur sampai 141 bujur timur (6°LU-11°LS, dan 95°BT-141°BT).

Lokasi Relatif
Berbeda dengan lokasi absolut, lokasi relatif dapat berubah-ubah karena obyek referensinya adalah obyek lain yang ada di dekat obyek yang akan diteliti. Konsep lokasi relatif sangat penting karena dalam geografi, kita mengenal hukum Tobler yang menyatakan bahwa suatu obyek pasti memiliki pengaruh pada obyek disekitarnya.
Contoh lokasi relatif adalah ketika kita menjelaskan lokasi rumah teman kita. Kita umumnya menggunakan istilah, lurus terus, lalu belok kanan di per-empatan, nanti ada gapura masuk ke situ aja, rumahnya di sebelah masjid.

2. Konsep Jarak

Konsep ini berperan penting dalam kehidupan sosial, ekonomi juga politik. Jarak merupakan hal yang cukup diperhitungkan oleh manusia karena behubungan dengan keuntungan yang didapat. Konsep ini terbagi dua yaitu: jarak mutlak dan relatif. 

Jarak Mutlak
Jarak Mutlak adalah jarak antar lokasi yang dinotasikan dalam satuan panjang, seperti meter, kilometer, atau mil. Konsep jarak absolut bersifat tetap dan tidak dapat diubah-ubah, sama seperti lokasi absolut.
Contoh dari penerapan jarak Mutlak adalah ketika kita ingin menyatakan jarak antar kota, misalnya jarak antara Pemalang dan Tegal itu sekitar 33 Km terlalu jauh loh, atau nanti kita menginap di rumah Jaka saja, jaraknya dekat dengan sekolah lita, cuma 3 km saja.

Jarak Relatif
Berbeda dengan jarak Mutlak, jarak relatif tidak diukur berdasarkan satuan panjang, tapi diukur berdasarkan satuan waktu. Jarak relatif menjelaskan waktu yang diperlukan untuk melakukan perjalanan dari satu tempat ke tempat lainnya.
Contoh dari penerapan jarak relatif adalah Pemalang ke Tegal membutuhkan waktu 20 Menit jika menggunakan kereta, akan memakan waktu lebih lama jika kita menggunakan kendaraan pribadi seperti Motor atau mobil sekitar 1 jam.
3. Konsep Morfologi

Yang dimaksud dengan konsep morfologi adalah sebuah konsep yang menjelaskan mengenai bentuk permukaan bumi sebagai hasil dari proses alam dan kaitannya dengan aktivitas atau kegiatan manusia. Bentuk permukaan bumi seperti pegunungan, gunung berapi, lembah, danau, sungai, dataran tinggi, dan dataran rendah merupakan faktor-faktor yang dapat mempengaruhi aktivitas manusia secara spasial. Oleh karena itu, harus kita teliti dengan seksama.
Contoh perjalanan dari Serang ke Garut melewati jalan yang berliku-liku dan melewati perbukitan. Contoh lain yaitu bentuk lahan akan berhubungan dengan erosi, ketersediaannya air, pengendapan dan lainnya.

4. konsep Keterjangkauan

Konsep keterjangkauan yaitu seberapa mudah suatu lokasi dapat diakses dari lokasi lainnya. Dalam kata lain, keterjangkauan adalah hasil sintesa dari konsep lokasi dan konsep jarak ketika diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari. Kemudahan dalam mengakses jarak yang ditempuh, tidak berkaitan dengan jarak yang ditempuh jauh akan tetapi adanya sarana dan prasarana penunjang untuk memudahkan atau mencapai jarak yang ditempuh.
Sebagai contoh daerah Lampung penghasil sawit dan karet dan Jakarta memiliki tempat perindustrian untuk menghasilkan minyak. Kedua daerah tersebut saling brinteraksi melalui sarana transportasi yang dapat dijangkau seperti mobil dan kapal untuk menghubungkan keduanya berinteraksi.
5. Konsep Pola

Merupakan bentuk interaksi manusia dengan lingkungannya atau alam dengan alam dimana konsep pola ini berhubungan dengan persebaran fenomena di muka bumi. Pola juga dapat diartikan sebagai tatanan geometris yang beraturan dari suatu obyek atau aktivitas yang ada.
Contohnya dalam pola aliran sungai yang dipengaruhi oleh kondisi geologi dan jenis batu pada daerah aliran sungai tersebut.
6. Konsep Aglomerasi

Yang dimaksud konsep ini ialah adanya pengelompokkan penduduk dan segala aktivitasnya disuatu daerah atau wilayah. Konsep aglomerasi membahas mengenai pemusatan aktivitas pada wilayah tertentu yang memiliki keunggulan baik spasial maupun aspasial. Namun, terdapat pula penyebaran aktivitas dari suatu lokasi, umumnya hal ini dilakukan untuk menghindari kompetisi ataupun untuk menjaga dominasi pasar.
Contohnya suatu penduduk biasanya cenderung bekumpul sesuai gendernya, ada daerah perkampungan kumuh, perumahan elit, daerah pengrajin yang terbuat dari bambu rotan, industri tekstil di Cilegon dan lain sebagainya.
7. Konsep Nilai Kegunaan

Konsep ini berkaitan dengan nilai guna, dimana manfaat maupun kelebihan yang dimiliki suatu wilayah menjadi nilai tersendiri bagi wilayah lain yang bisa dikembangkan dan dapat menunjang kesejahteraan suatu wilayah karena potensi yang dimiliki dari suatu wilayah tersebut.
Sebagai contoh, suatu wilayah yang memiliki tempat yang sejuk dan memiliki pemandangan alam yang indah bisa berpotensi untuk dijadikan tempat berwisata atau rekreasi. Begitu juga dengan wilayah yang memiliki banyak lahan kosong bisa dijadikan tempat yang cocok untuk membangun properti atau gedung.
8.Konsep Interaksi dan Interdependensi

Merupakan suatu konsep yang berhubungan dengan realita bahwa keberadaan suatu daerah atau wilayah akan mempengaruhi daerah lain dan pada dasarnya suatu daerah tidak bisa memenuhi kebutuhan hidupnya sendiri tanpa adanya interaksi dari daerah lain. Sehingga mengakibatkan adanya hubungan komunikasi, perdagangan ataupun migrasi.
Contohnya: pemasok tenaga kerja biasanya dari pedesaan dan sebagai pemasok bahan-bahan produksi kebanyakan di kota. Atau sebaliknya tanaman padi tumbuh subur di area pesawahan di desa akan di distribusikan ke kota atau daerah yang membutuhkan.

9. Konsep Differensiasi Area

Konsep diferensiasi area bertujuan untuk menunjukkan dan menjelaskan mengapa terdapat perbedaan fenomena baik fisik maupun sosial antar wilayah. Diferensiasi areal membandingkan wilayah tersebut untuk menemukan apa yang sebenarnya menjadi pembeda. Dimana konsep ini saling terkait yang memiliki ciri khas unik dari suatu wilayah. Konsep ini membandingkan dua wilayah karena setiap wilayah memiliki ciri khas yang berbeda-beda dengan bertujuan untuk menunjukkan perbedaan antara wilayah yang satu dengan wilayah lain.
Contoh diferensiasi areal adalah pada aspek mata pencaharian. Masyarakat yang tinggal di daerah pesisir umumnya memiliki mata pencaharian sebagai nelayan atau kru kapal, sedangkan masyarakat dataran tinggi umumnya berprofesi sebagai petani.

10. Konsep Keterkaitan Ruangan

Konsep keterkaitan ruang mencoba menjelaskan bahwa sesuatu yang terjadi di wilayah tertentu bisa saja disebabkan oleh aktivitas di wilayah lain. Mirip dengan interaksi dan interdependensi, namun keterkaitan ruang umumnya bersifat sebab-akibat, bukan saling pengaruh. Konsep ini merupakan perwujudan dari eksternalitas yang pasti ditimbulkan oleh suatu aktivitas. Tidak mungkin ada aktivitas yang sama sekali tidak memiliki eksternalitas, oleh karena itu, keterkaitan keruangan ini sangat perlu diteliti dalam menjelaskan aktivitas secara spasial.
Contohnya seperti suatu daerah yang memproduksi beras mengalami gagal panen beras akan mengakibatkan wilayah daerah lain mengalami kelaparan ataupun kekurangan bahan pokok atau melambungnya harga beras di pasaran. Contoh lain seperti terjadinya kebakaran di provinsi Riau mengakibatkan terjadinya polusi udara di Singapura dan wilayah lain yang berdekatan.

Sekian dulu pembahasan saya kali ini, semoga artikel ini dapat membantu para pembaca. saya memohon maaf apalila ada kesalahan dalam penulisan atau penyampaian materi yang saya berikan. terima kasih sudah berkunjung ke blog saya yang sederhana ini sampai jupa di artikel saya selanjutnya.
Dwi Oni
Dwi Oni Hallo, Nama Saya Oni Dwi Junaedi, Saya Blogger Asal Pemalang. Saya memulai kegiatan Bloger sejak tahun 2018. Semoga Blog ini dapat terus berkembang.